- Home>
- MAKALAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP
Posted by : Unknown
Sunday, 6 December 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu
negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.
Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan
harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan
lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian
suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan
ukuran-ukuran yang lain
Salah satu hal yang dapat dijadikan
motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore
menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade
as engine of growth,Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut
atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan
(2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang
berupaexport promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan
ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian
Perdagangan Internasional ?
2.
Apakah teori-teori
perdagangan internasional ?
3.
Apakah Sebab-sebab Timbulnya
Perdagangan Internasional ?
4.
Apakah Devisa (Alat
Pembayaran Antar Negara) ?
5.
Bagaimana Cara Pembayaran
Antar Negara ?
6.
Bagaimana cara Jual Beli
Valuta Asing ?
7.
Bagaimana Dampak Perdagangan
Interansional Terhadap Perekonomian Indonesia ?
8.
Apa Manfaat dan Hambatan
Perdagangan Internasional ?
9.
Apakah pengertian Neraca perdagangan ?
10. Apakah Kebijakan Perdagangan Internasional ?
C. Tujuan
1.
Menjelaskan Pengertian
Perdagangan Internasional ?
2.
Menjelaskan teori-teori
perdagangan internasional ?
3.
Menjelaskan Sebab-sebab
Timbulnya Perdagangan Internasional ?
4.
Menjelaskan Devisa (Alat
Pembayaran Antar Negara) ?
5.
Menjelaskan Cara Pembayaran
Antar Negara ?
6.
Menjelaskan cara Jual Beli
Valuta Asing ?
7.
Menjelaskan Dampak
Perdagangan Interansional Terhadap Perekonomian Indonesia
8.
Menjelaskan Manfaat dan
Hambatan Perdagangan Internasional ?
9.
Menjelaskan pengertian
Neraca perdagangan ?
10. Menjelaskan Kebijakan Perdagangan Internasional ?
BAB II
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN
INDONESIA
A. Pengertian
Perdagangan Internasional
Tidak ada satu negara pun yang mampu
memenuhi kebutuhan penduduknya sendiri. Banyak barang-barang yang kita gunakan
sehari-hari berasal dari luar negeri, diantaranya : Komputer, mobil, sepeda
motor, TV, kapas bahan pakaian kita, dll. Bagaimana jika barang-barang dari luar negeri
tersebut tidak ada ? Kita terpaksa menggantikan barang tersebut dengan
barang-barang buatan dalam negeri. Namun
sayangnya kita tidak bisa membuat barang tersebut semuanya, karena kita tidak
menguasai teknologi dan mungkin tidak memiliki bahan mentahnya.
Berarti kita harus kerja sama dengan
bangsa-bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil produksi. Perdagangan Internasional adalah tukar menukar
barang antar negara dengan perantaraan uang dengan kota lain. Perdagangan
Internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara.
Ekspor :
menjual / mengirim barang keluar negeri
Impor
: membeli / mendatangkan barang dari luar negeri.
Sebelum membahas teori perdagangan
internasional, terlebih dahulu perlu kamu ketahui manfaat mempelajari teori
perdagangan internasional. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional,
di antaranya sebagai berikut.
1.
Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan
antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2.
Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari
adanya perdagangan internasional (gains from trade).
3.
Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang
defisit.
B. Teori Teori
Perdagangan Internasional
Adapun
teori-teori perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pandangan
Kaum Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang
mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan
tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi
dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan
Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16
berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi,
dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor.
Dalam sektor perdagangan luar
negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:
a.
pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan
negara nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan
dan mengembangkan kekuatan negara tersebut;
b.
setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang
kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk
memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor
harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah
memperoleh tambahan logam mulia.
Dengan demikian dalam perdagangan
internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat politik merkantilisme
ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor dapat
dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam
usaha untuk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk
memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor Teori
Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich
dan Jean Baptiste Colbert.
2. Teori
Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith
Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan
ide-ide sebagai berikut.
a.
Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja
Internasional)
dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya
pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih
murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara
tersebut memperoleh keunggulanmutlak.
b.
Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan
pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor
barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau
kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara
mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
Keuntungan mutlak diartikan sebagai
keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan
untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu
karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih
murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki
keuntungan mutlak dalam produksi barang.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila
suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan
biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di
negara lain.
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-rempah dan Jepang
lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya
berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan negara Jepang berspesialisasi
untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut
mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh
keuntungan.
Besarnya keuntungan dapat dihitung
sebagai berikut.
1)
Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD)
1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah
akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan
rempah-rempahnya dengan elektronik Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar 3
unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik).
2)
Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD)
1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1
unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika
negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan
Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang
diperoleh dari ( 1 kg rempahrempah – 0,25 elektronik).
3.
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
oleh David Ricardo
David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan
mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith memiliki kelemahan, di antaranya
sebagai berikut.
a.
Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam
memproduksi dua jenis barang dibanding dengan Negara lain? Sebagai gambaran
awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor produksi tenaga kerja dan alam
yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut
lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara
lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi
barang. Dari uraian di atas dapat disimpilkan, bahwa jika kondisi suatu negara
lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat
mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan.
b.
Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan
perdagangan internasional?
Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya
yang dapat dibandingkan) yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan
internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih
produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi
menurut David Ricardo sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa,
ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan Negara
tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja)
dibanding dengan lainnya.
Jadi, keuntungan komparatif terjadi
bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan,
dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika diban-dingkan dengan biaya
tenaga kerja di negara lain.
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk, baik
elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada
produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis
produk, baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya
pada produksi rempah-rempah. Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada
produk elektronik dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk
rempah-rempah. Seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan, maka
keduanya akan mendapatkan keuntungan.
Besarnya keuntungan dapat dihitung
sebagai berikut.
1)
Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah,
sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg rempahrempah. Jika negara
Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-rempah di Indonesia, maka akan
mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 rempahrempah –
0,625 rempah-rempah).
2)
Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik,
sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah = 1,6 unit elektronik. Jika negara
Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Jepang akan
mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik – 1
elektronik).
4.
Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh
John Stuart Mill
Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya
melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik
keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan
pertukarannya atau dengan menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud
Teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara permintaan dengan penawarannya,
karena baik permintaan dan penawaran menentukan besarnya barang yang diekspor
dan barang yang diimpor. Jadi, menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan
dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari
perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu
negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk
membuat seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja
yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.
C. Sebab-sebab
Timbulnya Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional di
sebabkan adanya perbedaan masing-masing negara antara lain :
1.
Perbedaan jumlah penduduk dalam perbandingan luas
tanah
2.
Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki
3.
Perbedaan tingkat kecerdasan dan peradapan bangsanya
4.
Perbidaan iklim dan keadaan alam
5.
Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai
6.
Perbedaan politik, sosial, dan budaya
D. Devisa (Alat
Pembayaran Antar Negara)
Devisa adalah semua alat pembayaran
yang diterima di dunia Internasional sebagai alat pembayaran sumber devisa
berasal dari :
1.
Ekspor barang dan jasa
2.
Pinjaman / kredit dari luar negeri
3.
Bantuan dan hadiah dari luar negeri
4.
Pariwisata
5.
Kiriman dari orang Indonesia yang bekerja di luar
negeri
Fungsi Devisa
1.
Membayar impor barang dan jasa
2.
Membiayai keduat dan konsulat di luar negeri
3.
Membiayai perjalanan dinas dan kunjungan pejabat luar
negeri
4.
Membiayai pengiriman misi kesenian dan kontingen olah
raga keluar negeri
5.
Membayar asuransi utang luar negeri
E. Cara
Pembayaran Antar Negara
1.
Kompensasi pribadi
Sekarang jarang digunakan karena sulitnya importir
yang utang piutangnya bernilai / jumlahnya sama.
2.
Menggunakan surat wesel dagang
3.
Menggunakan pembayaran tunai
Artinya
: Pembayaran yang dilakukan bersama-sama dengan surat
pesanan / menunggu diterimanya kabar bahwa barang telah dihapalkan oleh
importir.
4.
Menggunakan L/C (Letter of Credit)
Adalah salah satu cara pembayaran suatu wesel dalam
jumlah yang ditentukan dokumen kredit ini dikeluarkannya oleh Bank devisa atas
permintaan importir yang ditujukan kepada ekspor di luar negeri melalui
koresponden Bank.
F. Jual Beli
Valuta Asing
Kegiatan jual beli barang di dalam
negeri tidak menimbulkan masalah alat tukar karena menggunakan mata uang yang
sama. Tetapi kegiatan ekspor dan impor alat tukar atau mata uang yang digunakan
antara negara yang satu dengan yang lain berbeda, maka uang asing atau alat
pembayaran luar negeri sering disebut valuta asing.
Padahal mata uang yang satu berbeda
dengan mata uang yang lain dan cenderung berubah-ubah setiap saat. Dalam jual
beli valuta asing ada 2 yaitu :
1.
Kurs beli adalah kurs yang digunakan dan Bank /
Pengusaha penukaran uang bila beli mata uang asing (valuta asing).
2.
Kurs jual adalah kurs yang digunakan oleh Bank /
Pengusaha penukaran uang bila mereka menjual valuta asing.
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun
1999, Bank Indonesia di beri kewenangan menetapkan sistem nilai yang berlaku.
G. Dampak
Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Dalam era modern ini orang sering
mengatakan bahwa dunia itu menjadi tanpa batas. Sesuatu yang terjadi di negara
lain dapat kita ketahui dan dapat dengan cepat mempengaruhi masyarakat di
negara kita, maka sering disebut era globalisasi.
1.
Dampak positif ekspor
a.
Memperluas lapangan kerja
b.
Meningkatkan cadangan devisa
c.
Memperluas pasar karena dapat memasarkan hasil
produksi ke seluruh dunia
2.
Dampak negatif ekspor
a.
Menimbulkan kelangkaan barang di dalam negara
b.
Menyebabkan eksploitas besar-besaran sumber daya alam.
Misalnya : Ekspor barang tambang telah menyebabkan
semakin tipisnya cadangan bahan tambang dan menimbulkan kerusakan alam /
lingkungan.
3.
Dampak positif impor
a.
Meningkatkan kesejahteraan konsumen karena masyarakat
Indonesia dapat menggunakan barang-barang yang tidak dapat di dalam negeri.
b.
Meningkatkan industri dalam negeri terutama yang bahan
bakunya berasal dari luar negeri.
c.
Ahli teknologi agar tidak ketinggalan dengan negara
maju.
4.
Dampak negatif impor
a.
Menciptakan pesaing bagi industri dalam negeri
b.
Mencitapkan pengangguran artinya kita telah kehilangan
kesempatan untuk membuka lapangan kerja.
c.
Konsumenrisme artinya konsumen berlebihan terutama
untuk barang-barang mewah.
Contoh : Pakaian mewah, mobil mewah, alat-alat rumah
tangga mewah.
H. Manfaat dan
Hambatan Perdagangan Internasional
1. Manfaat
Pada dasarnya manfaat perdagangan
internasional hampir sama dengan dampak positif ekspor dan impor. Manfaat
perdagangan internasional adalah :
a.
Kebutuhan setiap negara terpenuhi
b.
Menambah devisa negara
c.
dapat diadakan spesialisasi produksi
d.
Mendorong peningkatan jumlah produksi
e.
Mempererat hubungan persahabatan antar negara
f.
Mendorong kemajuan (IPTEK)
g.
Memperluas pasar / jaringan konsumen
2. Hambatan
perdangan internasional
a.
Perbedaan mata uang
b.
Kebijakan impor suatu negara-negara proteksi
c.
Quota impor
d.
Perang dan resesi
e.
Adanya tarif yang dibebankan pada / atas melintas
daerah pabean
f.
Produsen ekspor masih berbelit-belit sehingga
memerlukan waktu lama
I. Neraca perdagangan
Neraca perdagangan adalah daftar
yang berisi perbandingan antara besarnya nilai ekspor dengan nilai impor suatu
negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
1.
Neraca perdagangan disebut aktif apabila jumlah nilai
ekspor suatu negara lebih besar dari pada impornya terjadi sisa lebih (+) atau
surplus.
2.
Neraca perdagangan pasif apabila jumlah ekspor suatu
negara lebih kecil dari pada nilai impor terjadinya sisa kurang (-) defisit.
Neraca pembayaran adalah daftar yang
memberikan gambaran ringkasan dari semua transaksi ekonomi internasional yang
dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara dalam jangka waktu
tertentu, biasanya satu tahun.
Semua transaksi ekonomi
internasional akan dicatat karena mengakibatkan penerimaan devisa dan
pengeluaran devisa.
1.
Neraca pembayaran surplus jika penerimaan devisa lebih
besar dari pada pengeluaran devisa.
2.
Neraca pembayaran defisit jika penerimaan devisa lebih
kecil dari pada pengeluaran devisa.
J. Kebijakan
Perdagangan Internasional
Berbagai macam kebijakan yang
mungkin dapat dilaksanakan suatu negara untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan
perdagangan internasional antara lain proteksi, perdagangan bebas, dan politik
dumping.
1.
Proteksi
Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional
yang bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri. Bentuk-bentuk proteksi
yang dapat dijalankan suatu negara antara lain :
a.
Larangan Impor
Melarang impor produk tertentu yang juga di produksi
di dalam negeri, terutama untuk barang-barang yang dimiliki daya asing yang
lemah.
b.
Tarif Impor
Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap
barang-barang tertentu untuk mengurangi masuknya barang-barang tersebut.
c.
Quota
Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam
negeri
d.
Subsidi
Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan
produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
e.
Premi
Memberikan premi kepada produsen yang mampu mencapai
jumlah produksi tertentu dengan kualitas yang baik sehingga memiliki daya
saing.
2.
Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan dalam
perdagangan internasional untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam
perdagangan internasional. Penentuan dan pentapan harga di serahkan bebas, itu
hanya berlaku bagi negara anggota yang tergabung dalam kelompok perdagangan
bebas tersebut.
3.
Politik Dumping
Politik dumping adalah kebijakan perdagangan
internasional yang menjual hasil produksi lebih murah di luar negeri
dibandingkan di dalam negeri. Tujuan politik dumping adalah untuk meningkatkan
daya saing untuk memperluas pasar.
Contoh :
a.
Mobil Jepang di Singapura di jual dengan harga 1 juta
yen, sementara di Jepang dijual dengan harga 1,4 juta yen.
b.
Mie instan di Malaysia di jual Rp 500,- sedangkan di
dalam negeri di jual Rp 750.-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa kesimpulan uraian
dalam pembahasan makalah yang sederhana ini penulis dapat memberikan suatu
kesimpulan sebagaimana yang tercantum di bawah ini :
1.
Perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan
impor antar negara
2.
Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di luar
internasional sebagai alat pembayaran.
3.
Kegiatan jual beli barang di dalam negeri tidak
menimbulkan masalah alat tukar karena menggunakan mata uang yang sama.
4.
Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain
untuk saling tukar menukar hasil produksi.
5.
Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara
semakin banyak pula kebutuhan masyarakatnya.
B. Saran
Sebelum penulis mengakhiri makalah
ini terlebih dahulu memberikan saran-saran, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah satu saran yang dapat kami
tulis adalah :
1.
Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana
cara pembayaran antar negara agar tercipta negara yang damai.
2.
Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara
harus melakukan perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3.
Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa
dihasilkannya maka dia harus mempunyai daya beli.
Demikian saran-saran yang dapat kami
sampaikan, semoga bisa membawa manfaat bagi kita semua khususnya bagi pembuat
makalah dan juga bisa bermanfaat bagi pembaca untuk bisa mengetahui tentang
betapa pentingnya perdagangan.
DAFTAR PUSTAKA
Bamsiswayo, Bambang. 1996. IPS Ekonomi Kelas I. Malang
: IKIP Malang
Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya
Pustaka
Suradjiman, Toweula, Cristian. 1997. Ekonomi 2. Jakarta : Depdikbud.
Powered by Blogger.
sama sama
ReplyDeletekeren blognya mampir juga blog gw ya
ReplyDeleteblog nya kerena bangettt kakkk
ReplyDeletebagus blognya
ReplyDeletethank u so much :)
ReplyDeletedonloadnya mana gan?
ReplyDeleteAGEN TOGEL ONLINE TERPERCAYA CERIA4D
ReplyDeleteWA : +62 82393544066
#PROMO CERIA
-BONUS DEPO 10RB
-BONUS NEXT DEPO 1%
-BONUS REFFERAL 2%
-JACKPOT 4D 3D 2D NO HP TOTAL HADIAH 5 JUTA !!
-LOMBA GRUP HADIAH RATUSAN RIBU !!
-HADIAH PRIZE 2 DAN PRICE 3 !!! << NEW !!
- TERSEDIA DEPOSIT VIA " PULSA "
- LIVE GAME CASINO & SBOBET (BOLA)
- Fitur Game Casino (POKER , SBO )
- BEBAS LINE 2D/3D/4D
_________________________________________
DISCOUNT TOGEL dibawah ini :
>2D DISCOUNT : 29% x 70
>3D DISCOUNT : 59% x 400
>4D DISCOUNT : 66% x 3.000
LINK DAFTAR:
WWW . JPCERIA . COM
CERIA
BANDAR TOGEL ONLINE
TOGEL ONLINE
JUDI ONLINE
BANDAR ONLINE
BANDAR TOGEL
AGEN TOGEL ONLINE
MAIN TOGEL ONLINE
BANDAR TOGEL AMAN
MENANG TOGEL
BERITA TERBARU
KODE ALAM
TOGEL
CERITA DEWASA
DEWASA