- Home>
- MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM DINASTI ABBASIYAH LENGKAP
Posted by : Unknown
Sunday, 6 December 2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke
hadirat allah SWT. Berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Kemudian dari pada itu shalawat dan salam
tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw. Semoga dengan banyaknya kita
mengucapkan salam kepada beliau tergolonglah kita umat yang mendapat syafaat
nya nanti amin.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
makalah ini akan kami terima dengan senang hati. Semoga keberadaan makalah ini
bermanfaat.
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
Peradaban Islam pada masa Dinasti
Bani Abbasiyah
A. Sejarah
Berdirinya Bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah didirikan pada
tahun 132 H/750 M oleh Abul Abbas Ash-shaffah, dan sekaligus sebagai khalifah
pertama. Kekuasaan Bani Abbas melewati rentang waktu yang sangat panjang, yaitu
lima abad dimulai dari tahun 132-656 H/750-1258 M. Berdirinya pemerintahan ini
dianggap sebagai kemenangan pemikiran yang pernah dikumandangkan oleh bani
Hasyim (alawiyun ) setelah meninggalnya Rasulullah dengan mengatakan bahwa yang
berhak berkuasa adalah keturunan Rasulullah dan anak-anaknya.
Kelahiran bani Abbasiyah erat
kaitannya dengan gerakan oposisi yang di lancarkan oleh golongan syi’ah
terhadap pemerintahan Bani Umayyah. Golongan Syi’ah selama
pemerintahan Bani Umayyah merasa tertekan dan tersingkir karena
kebijakan-kebijakan yang di ambil pemerintah. Hal ini bergejolak sejak
pembunuhan terhadap Husein Bin Ali dan pengikutnya di Karbela.
Gerakan oposisi terhadap Bani
Umayyah dikalangan orang syi’ah dipimpin oleh Muhammad Bin Ali, ia telah di bai’ah
oleh orang-orang syi’ah sebagai imam. Tujuan utama dari perjuangan Muhammad Bin
Ali untuk merebut kekuasaan dan jabatan khalifah dari tangan Bani Umayyah,
karena menurut keyakinan orang syi’ah keturunan Bani Umayyah tidak berhak
menjadi imam atau khalifah, yang berhak adalah keturunan dari Ali Bin Abi
Thalib, sedangkan bani umayyah bukan berasal dari keturunan Ali Bin Abi Thalib.
Pada awalnya golongan ini memakai nama Bani Hasyim, belum menonjolkan
nama Syi’ah atau Bani Abbas, tujuannya adalah untuk mencari dukungnan
masyarakat. Bani Hasyim yang tergabung dalam gerakan ini adalah keturunan Ali
Bin Abi Thalib dan Abbas Bin Abdul Muthalib. Keturunan ini bekerjasama untuk
menghancurkan Bani Umayyah.
Strategi yang digunakan untuk
menggulingkan Bani Umayyah ada dua tahap :
1. Gerakan
secara rahasia
Propoganda
Abbasiyah dilaksakan dengan strategi yang cukup matang sebagai gerakan rahasia,
akan tetapi Imam Ibrahim pemimpin abbasiyah yang berkeinginan mendirikan
kekuasaan Abbasiyah, gerakannya diketahui oleh khalifah Umayyah terakhir,
Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya tertangkap oleh pasukan dinasti umayyah
dan dipenjarakan di Haran sebelum akhirnya di eksekusi. Ia mewasiatkan kepada
adiknya Abul Abbas untuk menggantikan kedudukannya ketika ia telah mengetahui
bahwa ia akan di eksekusi dan memerintahkan untuk pindah ke kuffah.
2. Tahap
terang-terangan dan terbuka secara umum
Tahap ini dimulai setelah terungkap
surat rahasia Ibrahim bin Muhammad yang ditujukan kepada Abu Musa Al-Khurasani
Agar membunuh setiap orang yang berbahasa Arab di Khurasan. Setelah khalifah
Marwan bin Muhammad mengetahi isi surat rahasia tersebut ia menangkap Ibrahim
bin Muhammad dan membunuhnya. Setelah itu pimpinan gerakan oposisi dipegang
oleh Abul Abbas Abdullah bin Muhammad as-saffah, saudara Ibrahim bin Muhammad.
Setelah Abul Abbas resmi menjadi
khalifah ia tidak lagi mengambil Damaskus sebagai pusat pemerintahan tetapi ia
memilih Koufah sebagai pusat pemerintahannya, dengan beberapa pertimbangan
sebagai berikut:
a.
Para pendukung Bani Umayyah masih banyak yang tinggal
di Damaskus
b.
Kota Koufah jauh dari Persia, walaupun orang-orang
Persia merupakan tulang punggung Bani Abbas dalam menggulingkan Bani
Umayyah
c.
Kota Damaskus terlalu dekat dengan wilayah kerajaan
Bizantium yang merupakan ancaman bagi pemerintahannnya, akan tetapi pada masa
pemerintahan khalifah Al-Mansur (754-775 M ) dibangun kota Baghdad sebagai ibu
kota Dinasti Bani Abbas yang baru
B. Masa
kekuasaan Bani Abbasiyah
Selama dinasti Bani Abbasiyah
berdiri pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan
politik, sosial, dan budaya. Berdasarkan pola pemerinthan itu, para sejarawan
biasanya membagi kekuasaan Bani Abbasiyah pada empat periode :
1. Masa
Abbasiyah I, yaitu semenjak lahirnya dinasti Abbasiyah tahun 132 H/750 M sampai
meninggalnya khalifah Al-Watsiq 232 H/847 M.
2. Masa
Abbasiayah II, yaitu mulai khalifah Al-Mutawakkil pada tahun 232 H/847 M sampai
berdirinya Daulah Buwaihiyah di Baghdad tahun 334 H/946 M.
3. Masa
Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya Daulah Buwaihiyah tahun 334 H/946 M sampai
masuknya kaum Saljuk ke Baghdad Tahun 447 H/1055 M
4. Masa
Abbasiyah IV, yaitu masuknya kaum saljuk di Baghdad tahun 447 H/1055 M sampai
jatuhnya Baghdad ketangan bangsa Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun
656 H/1258 M.
C. Masa
Kejayaan Peradaban Bani Abbasiyah
Pada periode pertama pemerintahan
Bani Abbasiyah mencapai masa keemasan, secara politis para khalifah memang
orang-orang yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus Agama.
Disisi lain kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga
berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan Filsafat dan ilmu pengetahan
dalam Islam.
Peradaban dan kebudayyan Islam
berkembang dan tumbuh mencapai kejayaan pada masa Bani Abbasiyah. Hal tersebut
dikarenakan pada masa ini Abbasiyah lebih menekankan pada perkembangan
peradaban dan kebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah. Disinilah letak
perbedaan pokok dinasti Abbasiyah dengan dinasti Umayyah.
Puncak kejayaan dinasti Abbasiyah
terjadi pada masa khalifah Harun Al- Rasyid (786-809 M) dan anaknya Al-Makmun
(813-833 M). Ketika Al-Rasyid memerintah, negara dalam keadaan makmur, kekayaan
melimpah, keamanan terjamin walaupun ada juga pemberontakan dan luas wilayahnya
mulai dari Afrika Utara sampai ke India.
Lembaga pendidikan pada masa Bani
Abbasiyah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, hal ini sangat
ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang
sudah berlaku sejak Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa pengetahuan, selain itu
juga ada dua hal yang tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan yaitu :
1.
Terjadinya asimilasi antara bahasa Arab dengan bahasa
bangsa lain yang telah lebih dulu mengalami kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan. Pada masa Bani Abbas, bangsa-bangsa non-Arab banyak yang masuk
Islam. Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna. Bangsa-bagssa
itu memberi saham tertentu bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Pengaruh Persia sangat kuat dalam bidang ilmu pengetahuan. Disamping itu,
bangsa Persia banyak berjasa dalam perkembangan ilmu, filsafat, dan sastra.
Pengaruh India terlihat dari bidang kedokteran, ilmu matematika, dan astronomi.
Sedangkan pengaruh Yunani terlihat dari terjemahan-terjemahan di berbagai
bidang ilmu, terutama Filsafat.
2.
Gerakan penerjemahan berlangsung selama tiga fase.
Fase pertama, pada masa khalifah Al-Mansyur hingga Hasrun Al-Rasyid. Pada fase
ini yang banyak diterjemah adalah buku-buku dibidang ilmu Astronomi dan Mantiq.
Fase kedua terjadi pada masa khalifah Al-Makmun hingga tahun 300 H. Buku-buku
yang banyak diterjemah adalah bidang filsafat, dan kedokteran. Dan pada fase
ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan
kertas. Selanjutnya bidang-biadang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas.
Di zaman khalifah Harun al- Rasyid
(786-809 H) adalah zaman yang gemilang bagi
Islam. Zaman ini kota baghdad
mencapai puncak kemegahannya yang belum pernah dicapai sebelumnya, Harun sangat
cinta pada sastrawan, ulama, Filosof yang datang dari segala penjuru ke
Baghdad. Salah satu pendukung utama tumbuh pesatnya ilmu pengetahuan tersebut
adalah didirikannya pabrik kertas di Baghdad. Orang Islam pada awalnya membawa
kertas dari Tiongkok, usaha pembuatan kertas erat kaitannya dengan perkembangan
Universitas Islam.
Popularitas Bani Abbasiyah ini juga
ditandai dengan kekayaan yang dimanfaatkan oleh khalifah Al-Rasyid untuk
keperluan sosial seperti Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan faramasi
didirikan, dan pada masannya telah ada sekitar 800 orang dokter, selain itu
pemandian-pemandian umum didirikan. Kesejahteraan sosial, kesehatan,
pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusastraan berada pada
zaman keemasannya. Pada zaman inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai
negara terkuat dan tak tertandingi.
Adapun ilmu pengetahuan yang
berkembang pada masa Bani Abbasiayah adalah sebagai berikut :
a.
Ilmu Kedokteran
Pada mulanya Ilmu Kedokteran telah ada pada saat Bani
Umayyah, ini terbukti dengan adannya sekolah tinggi kedokteran Yundisapur dan
Harran. Dinasti Abbasiyah telah banyak melahirkan dokter
terkenal diantaranya sebagai berikut
b.
Ilmu tafsir
Pada masa ini muncul dua alirang yaitu ilmu tafsir Al-matsur
dan Tafsir Bir ra’yi, aliran yang pertama lebih menekan pada ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadist dan pendapat tokoh-tokoh sahabat. Sedangkan aliran tafsir
yang kedua lebih menekan pada logika ( rasio ) dan Nash. Diantara ulama tafsir
yang terkenal pada masa ini adalah Ibnu Jarir al-Thabari (w.310 H) dengan
karangannya jami’ al-bayan fi tafsir Al-Qur’an, Al-Baidhawi dengan
karangannya Ma’alim al-tanzil, al-Zakhsyari dengan karyanya al-kassyaf,
Ar-Razi(865-925 M) dengan karangannya al-Tafsir al-Kabir, dan
lain-lainnya.
c.
Ilmu Hadist
Pada masa pemerintahan khalifah Umar Bin Abdul Aziz
(717-720 M) dari Bani Umayyah sudah mulai usaha untuk mengumpulkan dan
membukukan Hadist. Akan tetapi perkembangan ilmu hadist yang paling menonjol
pada amasa Bani Abbasiyah, sebab pada masa inilah muncul ulama-ulama hadist
yang belum ada tandingannya sampai sekarang. Diantara yang terkenal ialah Imam
Bukhari
(W.256 H) ia telah mampu mangumpulkan sebanyak 7257 Hadist dan setelah diteliti
terdapat 4000 hadist Shahih dari yang telah berhasil dikumpulkan oleh imam
Bukhari yang disusun dalam kitabnya Shahih Bukhari. Imam Muslim ( W. 251 H)
terkenal sebagai seorang ulama hadist dengan bukunya Shahih Muslim, buku
karangan imam Bukhari dan Muslim diatas lebih berpengaruh bagi umat Islam dari
pada buku-buku hadist lainnya, seperti Sunan Abu Daud oleh Abu Daud (
W.257 H) sunan Al- Turmizi oleh imam Al-Turmizi(W.287 H) Sunan
Al-Nasa’i oleh Al-Nasa’i ( W.303 H) dan sunan Ibnu-Majah oleh Imam
Ibnu Majah ( W.275 H) keenam buku hadist tersebut lebih dikenal dengan sebutan Al-
Kutub Al-Sittah.
d.
Ilmu Kalam
Bukanlah hal yang berlebihan jika dikatakan pada masa
Bani Abbasaiyah merupakan dasar-dasar Ilmu Fiqh. Ilmu ini disusun oleh
ulama-ualama yang terkenal pada masa itu dan masih besar pengaruhnya sampai
sekarang, Diakalangan Ulama Ahlu al-Sunnah wal jamaah. Muncul Imam Abu
Hanifah(810-150 H) yang lebih cendrung memakai akal (rasio) dan Ijtihad, Imam
Malik Bin Anas (93-179 H) yang lebih cendrung memakai hadist dan menjauhi
sampai batas tertentu pemakaian Rasio, Imam Syafi’i (150-204 H) yang berusaha
mengkompromikan aliran Ahl al-Ra’yi, dengan Ahl al-Hadist dalam
Fiqh, dan Imam Ahmad bin Hambal(164-241 H) yang merupakan tokoh aliran Fiqh
yang keras, ketat dan kurang luwes dari aliran-aliaran fiqh yang lainnya. Buku
karang mereka masih dapat kita temukan sampai sekarang yaitu al-muawatta,
al-umm, al-risalah, dan sebagainya.
e.
Ilmu Tashawuf
Dalam bidang ilmu Tashawuf juga muncul ulama-ulama
yang terkenal pada masa pemerintahn Daulah Bani Abbasiyah. Imam Al-Ghazali
sebagai seorang ulama sufi pada masa Daulah Bani Abbasiyah meninggalkan
karyanya yang masih beredar sampai sekarang yaitu buku Ihya’ Al-Din,
yang terdiri dari lima jilid. Al-Hallaj (858-922 M) menulis buku tentang
Tashawuf yang berjudul Al-Thawasshin,
Al-Thusi menulis buku al-lam’u fi al-Tashawuf, Al-Qusyairi (W. 465
H) dengan bukunya al-risalat al-Qusyairiyat fi il’m al-Tashawuf.
f.
Ilmu Matematika
Terjemahan dari bahasa asing ke bahasa Arab
menghasilkan karya dibidang matematika. Diantara ahli matematika islam yang
terkenal adalah Al-Khawarizmi, adalah seorang pengarang kitab Al-Jabar wal
Muqabalah (ilmu hitung) dan penemu angka Nol. Tokoh lainnya adalah Abu
Al-Wafa Muhammad Bin Muhammad Bin Ismail Bin Al-Abbas terkenal sebagi ahli ilmu
matematika.
g.
Ilmu Farmasi
Diantara ahli farmasi pada masa Bani Abbasiyah adalah
Ibnu Baithar, karyanya yang terkenal adalah Al-Mughni (berisi tentang
obat-obatan), jami’ al-mufradat al-adawiyah (berisi tentang obat-obatan
dan makanan bergizi).
D. Faktor-Faktor
Yang Menyebabkan Kemunduran Bani Abbasiyah
Menurut W. Montgomery, bahwa
beberapa faktor penyebab kemunduran Bani Abbasiyah adalah :
1.
Luasnya wilayah kekuasaan Bani Abbasiyah, sementara
komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan. Bersamaan dengan itu, tingkat
saling percaya antara penguasa dan pelaksana pemerintah sudah sangat rendah.
2.
Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata,
ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.
3.
Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang
dikeluarkan untuk tentara bayaran sangat besar. Pada saat iu kekuatan militer
menurun, khalifah tidak sanggup memaksa pengiriman pajak ke Baghdad.
Sedangkan menurut Dr. Badri Yatim,
M. A diantara hal yang menyebabkan kemunduran Daulah Bani Abbasiayah Adalah :
1.
Persaingan antar bangsa
Khalifah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang
bersekutu dengan orang-orang Persia, persekutuan dilatar belakangi oleh
persamaan nasib pada saat pemerintahan Bani Umayyah, keduanya sama-sama
tertindas. Setelah dinasti Abbasiyah berdiri Bani Abbas tetap mempertahankan
persekutuan itu. Pada masa ini persaingan antar bangsa menjadi pemicu untuk
saling berkuasa. Kecendrungan masing-masing bangsa untuk berkusa telah
dirasakan sejak awal pemerintahan Bani Abbas.
2.
Kemerosotan Ekonomi
Khalifah Abbasiyah juga mengalami kemerosotan Ekonomi
bersamaan dengan Kemunduran dibidang Politik. Pada periode pertama,
pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan pemerintahan yang kaya, dan keuangan yang
masuk lebih besar dari pada yang keluar, sehingga Baitul Mal penuh dengan
Harta. Setelah khalifah mengalami periode kemunduran , pendapatan negara
menurun, dengan demikian terjadi kemerosotan ekonomi.
3.
Konflik Keagamaan
Fanatisme keagamaan berkaitan erat dengan masalah
kebangsaan. Pada periode Abbasiyah , konflik keagamaan yang muncul menjadi isu
sentra sehingga terjadi perpecahan. Berbagai Aliran keagaam seperti
Mu’tazillah, Syi’ah, Ahlus sunnah, dan kelompok-kelompok lainnya menjadikan pemerintahan
Abbasiyah mengalami kesulitan untuk mempersatukan berbagai faham keagamaan yang
ada.
4.
Perang Salib
Perang salib merupakan sebab dari eksternal ummat
Islam. Pernag salib yang terjadi beberapa gelombang banyak menelan korban.
Konsentrasi dan perhatian Bani Abbasiyah terpecah belah untuk menghadapi
tentara salib sehingga memunculkan kelemahan-kelemahan.
5.
Serangan Bangsa Mongol
Serangan tentara mongol ke wilayah Islam menyebabkan
kekuatan Islam menjadi lemah, apalagi serangan Hulagu Khan dengan pasukan Mongol
yang biadab menyebabkan kekuasaan Abbasiyah menjadi lemah dan akhirnya menyerah
pada kekuatan Mongol
E. Masa Akhir
Kekuasaan Bani Abbasiyah
Akhir dari kekuasaan Bani Abbasiyah
adalah saat Baghdad dihancurkan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu
Khan (656 H/1258 M). Ia adalah saudara dari Kubilay Khan yang berkuasa di Cina
sampai ke Asia Tenggara, dan saudaranya Mongke Khan yang menugaskannya untuk
mengembalikan wilayah-wilayah sebelah barat dari Cina kepangkuannya. Baghdad
dihancurkan dan diratakan dengan tanah. Pada mulanya Hulagu Khan mengirim suatu
tawaran kepada Khalifah Bani Abbasiyah yang terakhir Al-Mu’tashim billah
untuk bekerja sama menghancurkan gerakan Assassin. Tawaran tersebut tidak
dipenuhi oleh khalifah. Oleh karena itu timbullah kemarahan dari pihak Hulagu
Khan. Pada bulan september 1257 M, Khulagu Khan melakukan penjarahan terhadap
daerah Khurasan, dan mengadakan penyerangan didaerah itu. Khulagu Khan
memberikan ultimatum kepada khalifah untuk menyerah, namun khalifah tidak mau menyerah
dan pada tanggal 17 Januari 1258 M tentara Mongol melakukan penyerangan.
BAB II
KEBUDAYAAN
PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
A. Kondisi
Sosial
Pada masa dinasti umayyah, kelas
kaum muslimin arab yang tinggal di suriah menempati tingkatan yang tertinggi. Hal
itu menimbulkan kecemburuan masyarakat islam lainnya. Akhirnya,hal itu menjadi
sebab utama runtuhnya dinasti umayyah. Kekecewaan yang terus menerus membuat
mereka membrontak.
Keluarga barmak adalah keluarga
bangsawan terpandang asal balkh, Persia. Khalid bin barmak adalah orang pertama
dari keluarga barmak yang membina hubungan dengan cara khalifah dinasti
abbasiyah. Mereka ikut berjuang dalam gerakan dakwah dinasti abbasiyah dan ikut
berperan besar dalam proses berdirinya dinasti ini.khalid bin barmak berjasa
besar dalam usaha meredakan pembrontakan di Mesopotamia. Untuk beberapa saat
lamanya, ia menjadi gubernur di sana.
Interaksi bangsa arab dengan
bangsa-bangsa non-arab itu memberikan khazanah baru dalam bidang social dan
budaya. Selama pemerintahan dinasti abbasiyah tidak ada pembelaan kelas antara
penduduk arab dan non-arab. Dengan demikian,mereka mampu memberikan sumbangan
yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.
B. Kemajuan
Kebudayaan
Di sisilia, hal yang hamper sama
juga terjadi. Raja Normandia, Roger I menjadikan istananya sebagai tempat
pertemuan filsuf, dolter-dokter, dan ahli islam lainnya dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan. Ketika Roger II menjadi raja, ia bahkan lebih terpengaruh
budaya arab. Pakaian kebesaran yang dipilihnya adalah pakaian arab. Gerejanya
dihiasi dengan ukiran dan tulisan-tulisan arab. Wanita Kristen sisilia meniru
wanita islam dalam soal mode pakaian.
Perkembangan kebudayaan pada masa
dinasti abbasiyah juga di tunjukan oleh ada peninggalan-peninggalan bersejarah.
Peninggalan itu, antara lain berupa istana,masjid,dan bangunan lainnya.
Peninggalan bersejarah itu banyak yang masih dapat disaksikan hingga saat ini
dan menunjukkan betapa tingginya peradaban yang telah dicapai umat islam pada
waktu itu.
C. Kemajuan
Politik Dan Militer
Perkembangan
politik dan militer dinasti abbasiyah terbagi kedalam lima periode. Dalam
setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan, system pemerintahan, dan
kebijaksanaan militer. Pembahasan berikut ini akan mengemukakan perkembangan
politik dan militer dinasti abbasiyah pada setiap periode tersebut.
1.
Periode Pertama
Periode ini di sebut juga periode pengaruh Persia
pertama. Hal itu disebabkan pemerintahan dinasti abbasiyah pada periode ini di
pengaruhi dengan sangat kuat oleh sebuah keluarga dari bangsa Persia, yaitu
keluarga barmak. Pendiri keluarga barmak yaitu Khalid bin barmak , adalah orang
yang ikut berjasa dalam usaha militer dinasti abbasiyah ketika menumbangkan
dinasti umayyah.
Usaha militer merupakan usaha yang
terus menerus dilakukan oleh para khalifah
dinasti abbasiyah sejak yang pertama hingga khalifah
terakhir. Tegaknya pemerintahan dan Negara bias terwujud dengan dukungan bala
tentara dan system kemiliteran yang kuat. Usaha mendirikan kekhalifaan dinasti
abbasiyah melalu gerakan militer merupakan usaha militer pertama dari dinasti
tersebut. Setelah itu, usaha militer dilakukan dalam mempertahankan kebutuhan
Negara dari ancaman pembrontakan dan serangan kerajaan lain.
2.
Periode Kedua
Periode ini merupakan periode pengaruh turki yang
pertama. Para perwira militer turki betul-betul mendominasi pemerintahan
dinasti abbasiyah. Figur khalifah hanya menjadi symbol di istana bagdad.
Orang-orang turki itu berbuat sekehendaknya dan bahkan ikut campur tangan dalam
penggantian khalifah. Mulai periode ini hingga periode keempat, peran politik
khalifah bias dikatakan hilang. Mereka hanya bias menjadi symbol keagamaan bagi
para pejabat negar dengan member legitimasi keagamaan bagi setiap kebijakan
yang di ambil oleh mereka.
Khalifah ar-Radi kemudian di
gantikan oleh al-Muttaqi. Akan tetapi, ia hanya merupakan boneka dari seorang
jenderal turki yang bernama tuzun. Pada masa pemerintahannya, orang-orang
yunani menyerang Edessa dan membunuh kaum muslimin.
3.
Periode Ketiga
Periode ini merupakan periode pengaruh Persia kedua.
Setelah khalifah al-Muttaqi meninggal, Tuzun mengangkat al-muktafi pada tahun
944 M sebagai khalifah. Pada masa khalifah al-muktafi ini terjadi perubahan
politik yang sangat penting. Di masa itu, muncul penguasa baru dari daerah
dailam yaitu dinasti buwaihiyah . untuk mengurangi dominasi para pengawal
turki, khalifah al-muktafi mengundang dinasti buwaihiyah ke bagdad.
Pada masa itu, para khalifah bahkan
kehilangan legitimasi keagamaannya. Posisi mereka sebagai khatib shalat jum’at
diserahkan kepada orang-orang dinasti buwaihiyah. Hal itu disebabkan, dinasti
buwaihiyah menganut aliran syi’ah, sedangkan dinasti abbasiyah menganut aliran
suni.
4.
Periode Keempat
Khalifah al-Qaim mengawali pemerintahan dinasti abbasiyah
pada periode ini. Periode ini disebut periode pengaruh turki kedua. Masuknya
pengaruh turki ini dimulai pada masa khalifah al-Qa’im yang tidak menyukai dominasi dinasti
buwaihiyah. Khalifah al-Qaim ingin melepaskan diri dari pengaruh dinasti buwaihiyah.
Pada tahun 1055 M, terjadi kekacauan yang disebabkan oleh pertikaian internal
dinasti buwaihiyah di bagdad.
5.
Periode Kelima
Kehancuran dinasti abbasiyah dating seiring dengan
serangan hulagu khan pada tahun 1258 M. kota bagdad dan berbagai peninggalan
bersejarah dihancurkan. Khalaifah al-Musta’sim dan keluarganya di bunuh. Dengan
demikian, berakhirlah kekuasaan dinasti abbasiyah. Kekuatan politik dan
militernya yang begitu unggul pada masa sebelumnya lenyap saat itu juga.
Setelah itu, bagdad dan wilayah islam lainnya jatuh dalam kekuasaan bangsa
mongol.
DAFTAR PUSTAKA
Dewan
redaksi ensiklopedi islam. 1994. Ensiklopedi islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru
van hoeve.
Esposito,
john. L. 1999. The oxford history of islam. Oxford: oxford history press.
Khalid
Muhammad. 1992. 60 sahabat rasululla. Bandung:CV diponegoro.
Penerjemah:
H. Samson rahman. Jakarta: akbar media sarana.
Yatim,
badri,1993. Sejarah peradaban islam: dirasah islamiyah II. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Powered by Blogger.
AGEN TOGEL ONLINE TERPERCAYA CERIA4D
ReplyDeleteWA : +62 82393544066
#PROMO CERIA
-BONUS DEPO 10RB
-BONUS NEXT DEPO 1%
-BONUS REFFERAL 2%
-JACKPOT 4D 3D 2D NO HP TOTAL HADIAH 5 JUTA !!
-LOMBA GRUP HADIAH RATUSAN RIBU !!
-HADIAH PRIZE 2 DAN PRICE 3 !!! << NEW !!
- TERSEDIA DEPOSIT VIA " PULSA "
- LIVE GAME CASINO & SBOBET (BOLA)
- Fitur Game Casino (POKER , SBO )
- BEBAS LINE 2D/3D/4D
_________________________________________
DISCOUNT TOGEL dibawah ini :
>2D DISCOUNT : 29% x 70
>3D DISCOUNT : 59% x 400
>4D DISCOUNT : 66% x 3.000
LINK DAFTAR:
WWW . JPCERIA . COM
CERIA
BANDAR TOGEL ONLINE
TOGEL ONLINE
JUDI ONLINE
BANDAR ONLINE
BANDAR TOGEL
AGEN TOGEL ONLINE
MAIN TOGEL ONLINE
BANDAR TOGEL AMAN
MENANG TOGEL
BERITA TERBARU
KODE ALAM
TOGEL
CERITA DEWASA
DEWASA
mbak dapat waifu nya darimana?
ReplyDeletekok kaya' kenal...
itu anime kah?